Selasa, 11 November 2014

PUISI

Terimakasih atas setiap kisah dihari sabtu yang pernah kamu hadirkan didalam hidupku,
beruntung aku dipertemukan dalam sebuah kegagalan cinta ini.
sehingga esok tak lagi kurasa takut bila harus terluka,
seandainya saja kamu mengetahui apa arti dari sebuah cinta sesungguhnya,
hanya saja kamu terlalu meremehkan pemikiranku, dan selalu menggap aku seorang anak kecil.
mungkin berat menjadikan mu seorang kekasih yang terlalu dewasa bagiku ,
dan aku yang terlalu kecil,..
satu tahun kita jalani bersama, membuatku belajar banyak hal tentang menghadapi seorang lelaki sepertimu...
dan aku semakin berpikir negatif tentang sosok lelaki
aku rasa mereka yang diluar sana hampir sepertimu,
selalu ingin menang sendiri, dan dianggap paling benar ucapannya.
EGOIS
kata egois mungkin lebih tepat untukmu,..
dan aku semakin kesal bila melihat sikapmu yang begitu cepat melupakan hari-hari indah itu...
bagimu itu bukanlah yang pertama,
permasalahannya itu pertamakali bagiku
sesungguhnya kamulah orang pertama yang pernah aku akui keberadaannya dihatiku...
entahlah jika ku ingat sedikit tentang kisahku bersamamu yang begitu manis,
mungkin hari ini aku takkan pernah moveon darimu,
aku hanya belajar dari sikapmu yang begitu mudah melupakanku,
kenapa tidak,..
aku pasti bisa melupakanmu selayaknya kau perlakukan aku,..
apa semua laki-laki itu sama
mudah melupakan setiap kenangan itu,
lalu kenangan seperti apa yang tidak akan pernah ia lupakan,
beritahu aku,..
akan aku lakukan sehingga kamu takkan pernah melupakanku,...


Renungan anak manusia

Banyak hal kecil yang terjadi dalam hidup ini. kita buat seolah perkara besar. sebenarnya hal itu terjadi karena kurangnya rasa bersyukur kita terhadap nikmat yang telah Tuhan berikan.

Kita selalu merendah , merasa seolah-olah kita bukanlah orang beruntung didunia ini. Tuhan pun lama-lama jadi murka dengar keluhan kita, tapi kita selalu menyalahkannya, dan berkata " Tuhan ga pernah adil ". sebenarnya jika kita menyadari dari hati yang terdalam, bahwa Tuhan itu selalu adil terhadap umatnya, hanya saja kita terlalu sombong dan angkuh untuk mengakuinya, dan tak pernah belajar bersyukur dari setiap nikmat yang diberikan-NYA. 

Aku sangan memahami dan begitu mengerti apa yang kalian inginkan, karna aku juga termasuk orang-orang yang seperti kalian. aku, dia, kamu, dan mereka kita semua samajuga punya impian yang sama menginginkan  suatu kebahagiaan . tapi kita mesti menyadari apa yang sudah kita berikan kepada Tuhan, apakah selama kita hidup didunia ini telah melaksankan perintahnya, dan menjauhi segala larangannya , apa kita telah benar-benar jadi hamba yang bertakwa pada-NYA. marilah kita sejenak merenungi hal kecil ini dan semoga esok telah menjadi pribadi yang pandai akan syukur nikmat,

terimakasih :)

Menjadi orang tua

Maa, kini tidur ku tak lagi nyenyak seperti dulu. Maa, kini ku sering terjaga di sepanjang malam ku. Maa, kini ku rasakan kepani...