Senin, 01 Desember 2014

ketika semua impian tak lagi berpihak padamu,
dan ketika harapan itu telah mati, kamu merasa kecewa dan terluka. 
berusaha untuk bangkit dari rasa sakit, yang masih belum sepenuhya memulih.
mencoba bersikap tegar dan terlihat baik dihadapan semua orang.
kamu kembali bersedih dan teringat akan masa dimana kamu merasa paling bahagia dan bisa tertawa lepas,

saat itulah kamu mengingat mantan kekasih yang pernah janjikan kebahagian dan impian bersamamu, hal terberat bahkan pilihan yang paling meyakitkan meninggalkannya dan melepaskannya untuk orang lain, tapi semua hal itu dapat dengan mudah kamu lakukan,

maksudku tidak terlalu mudah, aku mengerti dan paham tentang perasaanmu, namun jika kamu benar yakin untuk mengambil keputusan bahwasannya harus meninggalkan dia, cobalah mengingat hal-hal kecil yang menyakitkan yang mana selama ini kamu selalu menganggap itu bukanlah hal penting, padahal kamu tau itu menyakiti tapi kamu selalu berusah untuk mengerti dan memaafkan,

sekarang kumpulkan kembali hal kecil apa yang pernah dia lakukan dan sebenernya kamu tidak suka itu, lalu bandingkan dengan kebahagian apa yang pernah kamu terima, apakah dia lebih cenderung membuatmu bahagia atau kecewa, saat itulah hanya kamu yang mampu mengetahuinya, semoga berhasil untuk mengambil keputusannya ya :)

Akhirnya aku sampai pada batasnya,
Batas dimana Aku telah lelah bersandiwara
Aku ingin hidup apa adanya
Blak-blakan dan tak ada yang disembunyikan
Kini aku mulai resah
Resah  yang sangat menggelisahkan
Belakangan ini aku selalu kacau
Kerjaan berantakan kuliah mulai malas
Seakan yang aku lakukan itu percuma
Karna semua sudah ada dalam sandiwara
Yang aku butuhkan sekarang hanyalah memohon untuk bisa tidur
Tertidur dengan waktu yang cukup lama




Menjadi orang tua

Maa, kini tidur ku tak lagi nyenyak seperti dulu. Maa, kini ku sering terjaga di sepanjang malam ku. Maa, kini ku rasakan kepani...