Selasa, 26 Januari 2016

Ketika rasa itu kembali aku Takut

Ketika cinta itu datang aku merasa takut. Mengapa aku terjebak pada tempat yang aku benci . Jika aku memelihara rasa ini aku akan tersakiti. Melihatnya tersenyum membuatku bahagia , berada disampingnya impianku namun juga ketakutanku .

Sekarang dia meninggalkanku tanpa sebab, hampir saja aku merasa sakit setidaknya aku tlah terbiasa akan keadaan ini . Aku lelah berpura untuk tidak membutuhkan cinta , saat orang-orang punya cerita tentang pasangannya aku hanya sibuk dengan tulisanku, kapan aku bisa berbagi cerita dengan mereka.Semua bisa saja terjadi hari ini memiliki kekasih seperti yang mereka punya, namun aku tidak bisa memilih itu aku masih terlalu takut untuk kecewa .

Kesalahan yang sempat aku buat ialah menelantarkan orang yang menyayangiku , aku belum siap untuk memiliki ikatan hubungan dengan seseorang , meski hatiku begitu ingin . Aku mencoba bertahan sejauh ini hanya untuk mengamati perasaanku, rasa yang aku pelihara ketika melihatnya pertamakali temanku mengenalkannya padaku .

Saat itu aku telah menjalani hubungan dengan seseorang yang kini tlah menjadi suami orang. Kisah itu tlah berakhir dua tahun lalu . pertamakalinya aku merasakan indahnya pacaran , jatuh cinta dan dicintai oleh orang yang aku sukai .

Sampai hari ini aku masih mengamatinya meski dia tak pernah tau itu, aku selalu berharap dia menyapaku . Pernah suatu hari aku bertemu dengannya meski itu sebuah kesengajaan yang aku lakukan untuk bisa dilihat olehnya . Pertamakalinya dia menyapa dan berbicara padaku .Akan kah aku sampaikan rasa ini, ketika waktu aku dan dia akan berpisah nanti, ataukah aku simpan saja rasa kekaguman ini, sampai rasa ini mati . Mungkin inilah pilihan terbaik menyimpannya saja , aku akan terus berdoa untuk kebahagiannya, aku yakin suatu hari nanti seseorang yang aku suka juga menyukaiku , hidup bersamaku , membawa aku pergi dari dunia yang pelik ini , dan akan hidup sampai tua nanti bersamanya menghabiskan waktu berdua .

Dulu saat aku masih enam belas tahun, aku pernah jatuh cinta pada seorang senior disekolah, orang bilang itu cinta pertama . aku bahagia saat itu, dan sangat bahagia hingga akhirnya aku tak menyadari bahwa sebenarnya aku terluka. Cukup lama aku melupakan rasa ku hingga akhirnya aku menemukan seseorang dan dialah pacar pertamaku , meski cinta pertama ku bukan dia . Dan hubungan itu telah berakhir dua tahun lalu.

Sekarang aku hanya sendirian yang menaruh kekaguman kepada lelaki lain, diam-diam aku mengaguminya berharap aku bisa memelihara rasa ini sampai mati rasa .Waktu terus saja mengikuti setiap langkahku tak pernah meninggalkanku sendiri.

Pagi itu dimusim panas aku bertemu seseorang yang memiliki senyuman indah , dia tersenyum padaku , menyapa ku . saat itu aku tidak mengenalnya, seiring waktu berlalu aku pun berkenalan dengannya . Kehadirannya sempat mengalihkan obsesiku , dia datang padaku dalam keadaan mengalami kehancuran hubungan dengan kekasihnya .Berawal dari teman yang sama menyukai musik cerita aku dan dia semakin asik saja , aku lupa kalau dia telah ada yang memiliki. Aku menjauhinya berharap dia tidak akan menyapaku lagi, namun dia masih saja mengeluh dan merayu ku .

Aku tahu dia orang baik dan hubungan akan membaik jika aku menjauh. Namun aku tidak bisa meninggalkannya begitu saja, karna yang datang dan masuk dikehidupanku adalah dia, bukan aku yang mengusik hidupnya . Aku biarkan semuanya menjadi dekat jika suatu saat nanti aku rasa dia akan menjauh ketika menyadari betapa beharganya pasangannya dibandingkan aku yang baru dikenalnya.Kini telah terjadi, dia menghilang tepat satu minggu setelah pagi itu dia menyapaku. Itu sapaan terakhir yang aku terima darinya, sempat aku menghubunginya namun tidak ada balasan. Dia benar-benar telah menjauh dari ku. Rasa penasaran ku bergerak untuk membuka akun sosmednya dan menemukan sebuah postingan dari kekasihnya sebuah foto kemesraan yang pernah mereka jalani dulu , hatiku sebagai perempuan merasa kasihan tak ingin melangkah lebih jauh aku takut itu akan menyakiti hati perempuan lain.

Ku temukan kembali obsesi ku yang sempat terhenti oleh kehadiran dirinya, akupun mulai mengamati dia yang aku sukai diam-diam . Sekarang aku tidak tahu lagi apa yang harus aku lakukan, ingin sekali aku merasakan disayang dan diperhatikan lagi layaknya seorang kekasih , namun keberanian untuk memulai hubungan itu masih sangat jauh. Mereka berkata aku terlalu hati-hati , pemilih, dan teliti . aku hanya melakukan yang terbaik untuk diriku . Jika aku terluka lagi siapa yang akan menemaniku untuk menangis di tepi pantai, siapa yang akan menemaniku ketika aku menulis kisah sedihku. Aku tidak punya teman seperti itu. Haruskah aku mengakhiri tulisan ini dengan kata biarlah. Biarlah terjadi dan berjalan sesuai alur kehidupan, haruskah aku berdiam dan membiarkan semua lewat begitu saja disisi ku.

Ada sebuah lagu yang aku suka dari noah ketika mendengarnya membuatku merasa sedih liriknya seperti ini
mengapa berdusta hanya untuk cinta
Tak pernah ku sangka sampai disini
Beribu cerita berbaris disini
Akan ku simpan dalam hati “

Meski kisah ku tidak lah menarik namun aku menulisnya bukan untuk dilirik ini hanya sebuah cara untuk aku bisa melepaskan rasaku, teman setiaku hanya dengan menulis bukan berbicara .

Jika suatu hari nanti kamu menemukan orang yang kamu suka dan orang itu tidak tahu kamu menyukainya atau mungkin dia tahu tapi dia tidak menyukaimu aku berharap kamu tidak menyalahkan cinta, karna cinta tidak pernah salah untuk mencintai seseorang yang dia rasa baik ,

 Cinta tidak pernah memikirkannya bahkan dia tidak punya alasan mengapa dia cinta. Biarkanlah rasa yang bertanggung jawab pada hati untuk menyelesaikannya, entah itu harus bertahan atau menghentikan atau mungkin membiarkannya mati rasa . aku masih percaya semua akan indah pada waktunya, kamu gimana ?


Menjadi orang tua

Maa, kini tidur ku tak lagi nyenyak seperti dulu. Maa, kini ku sering terjaga di sepanjang malam ku. Maa, kini ku rasakan kepani...