Jumat, 30 Januari 2015

Dear friend

Pertamakali aku lihat dia, waktu acara konfrensi bareng anak basket di Sekolah. saat itu aku sebagai bendahara , waktu ngelirik ke arah anggota yg hadir di acara itu aku ngeliat dia. Senyumnya buatku terpesona, tapi sayang aku tidak kenal siapa dia, kelas berapa, jurusan apa -_-.

Keesokan harinya, aku mutusin untuk ambil piket mintak infaq ke kelas, kali aja ketemu dia.
Singkat cerita akupun ketemu dia, senang udah bisa ketemu dia lagi. sekedar tau jurusan sama kelas aja dulu :) .

pencarian tentang dia sudah selesai, meskipun tidak sempat kenalan dan aku tidak tahu siapa namanya. Lalu aku lanjutin dg misi baru, mencari seseorang . dg bermodalkan sebuah nama dan jurusan aku mengitari setiap kelas dan bertanya kepada anak-anak yg ada di setiap kelas, alhasil akupun menemukannya...

ternyata dia, benar sebuah kebetulan yg menyenangkan.
akhirnya tanpa sengaja akupun tahu namanya. kita berteman baik sampai sekarang. 
saat aku merasa sendiri, dia selalu menghibur dengan kekonyolannya, sikap kekanakan, semua yg ada padanya selalu buat ku tersenyum.

Ketika aku punya pacar, dia masih suka menanyakan kabar, walau seringkali aku abaikan. Aku selalu melupakannya, tapi dia sabar ga pernah marah. saat aku bersedih dia selalu siap menghibur. Dia benar-benar sahabat termanis yg pernah aku miliki.

selalu ada disaat aku bersedih, walau terkadang suka ga nyambung karna pola pikir kita berbeda itulah yg membuat kita tidak cocok menjadi lebih dari sekedar sahabat. meskipun begitu dia lelaki penyayang yg paling tulus yg pernah aku miliki, sahabat hari ini, esok, tua dan selamanya,
terimakasih naldi :) 




Menjadi orang tua

Maa, kini tidur ku tak lagi nyenyak seperti dulu. Maa, kini ku sering terjaga di sepanjang malam ku. Maa, kini ku rasakan kepani...