Selasa, 07 April 2015

rasa sakit

Kenapa tidak ada seorangpun yang benar bersungguh untuk menjagaku, melindungi, dan menyayangiku. Ketika seorang teman bertanya padaku, dan dia begitu bahagia menceritakan keakrabannya dg ibu, kekonyolan dan sikap manjanya bersama ibu, sementara aku tidak sama sekali merasakan hal itu. 
Sedari kecil aku menyendiri, sampai akhirnya aku tumbuh deawsa . hari ini aku benar kecewa, banyak hal terjadi dalam hidupku , seandainya aku tidak pernah berharap untuk sampai pada titik ini

. Malam ini benar-benar membuatku muak, aku sudah berusaha untuk tidak menangis lagi nyatanya air mataku begitu mudahnya mengalir. Berjalan didalam kegelapan, tubuhku kuyup kebasahan karna hujan, hanya cahaya halilintar yang aku harapkan untuk sampai dirumah malam ini. Sepeda motor yang aku kendarai tiba-tiba rusak padahal aku sudah memperbaikinya sebelum pergi, namun lampunya tidak berfungsi. Saat kejadian itu, akupun hanya berharap tidak terjadi apa-apa , rumah yg begitu jauh dari hunian manusia, jalanan licin, hanya menggu cahaya halilintar sambil meraba badan aspal menju rumah.

Kini aku merasa lega, bisa menangisi kegagalan yg sedari tadi aku alami. Kini aku benar-benar tidak percaya lagi pada siapapun. Tak ada gunanya aku perduli, mempercayai, dan meyakini. Karna tidaklah berarti bagi mereka, semua orang ketika bersedih pasti menginginkan disisi ibunya, tapi aku malam ini, benar-benar tidak bisa berharap kesiapa aku harus mengadu rasa sakit ini. Hanya sebuah tulisan yang slalu temani hari ku yang membosankan.

Mengapa Tuhan aku begitu berbeda, perlakuan, orang terhadapku tidaklah benar tulus adanya. Aku pikir jika dirumah mereka tidak begitu memperdulikanku, diluar pasti ada yg begitu mengkwatirkanku, praduga ku ternyata salah, mereka tidak ada untukku dan aku tidaklah berarti baginya. 
Jika esok suatu saat nanti aku mati, biarkan tulisan ini terus menjadi saksi akan keseharian yang membuat aku merasa sakit sendirian, kesepian, kerinduan,

Ibuku tidaklah jahat, dia perempuan yg paling aku hormati, dan aku sayangi. hanya saja ibu tidak sepereti ibu mereka, atau mungkin aku yang tidak seperti anak lainnya,  karna aku berbeda. 

Aku telah berjanji pada Tuhan untuk menjadi pribadi yang lebih baik, nyatanya aku masih ragu-ragu hanya karna suatu hal,. Tuhan pasti menghukumku karna mempermainkan janjiku padanya. Ampuni aku yang tak tau malu.

Mulai hari ini, aku hanya bicara seperlunya, aku sudah siap orang akan membenciku, karna percuma aku bicara jika hal itu tidak ada artinya, aku akan menjadi anak yg benar berbeda.

Menjadi orang tua

Maa, kini tidur ku tak lagi nyenyak seperti dulu. Maa, kini ku sering terjaga di sepanjang malam ku. Maa, kini ku rasakan kepani...