Kenapa tidak ada seorangpun yang benar bersungguh untuk
menjagaku, melindungi, dan menyayangiku. Ketika seorang teman bertanya padaku,
dan dia begitu bahagia menceritakan keakrabannya dg ibu, kekonyolan dan sikap
manjanya bersama ibu, sementara aku tidak sama sekali merasakan hal itu.
Sedari kecil
aku menyendiri, sampai akhirnya aku tumbuh deawsa . hari ini aku benar kecewa,
banyak hal terjadi dalam hidupku , seandainya aku tidak pernah berharap untuk
sampai pada titik ini
. Malam ini benar-benar membuatku muak, aku sudah berusaha
untuk tidak menangis lagi nyatanya air mataku begitu mudahnya mengalir. Berjalan
didalam kegelapan, tubuhku kuyup kebasahan karna hujan, hanya cahaya
halilintar yang aku harapkan untuk sampai dirumah malam ini. Sepeda motor yang
aku kendarai tiba-tiba rusak padahal aku sudah memperbaikinya sebelum pergi,
namun lampunya tidak berfungsi. Saat kejadian itu, akupun hanya berharap tidak
terjadi apa-apa , rumah yg begitu jauh dari hunian manusia, jalanan licin,
hanya menggu cahaya halilintar sambil meraba badan aspal menju rumah.
Kini aku merasa lega, bisa menangisi kegagalan yg sedari
tadi aku alami. Kini aku benar-benar tidak percaya lagi pada siapapun. Tak ada
gunanya aku perduli, mempercayai, dan meyakini. Karna tidaklah berarti bagi
mereka, semua orang ketika bersedih pasti menginginkan disisi ibunya, tapi aku
malam ini, benar-benar tidak bisa berharap kesiapa aku harus mengadu rasa sakit
ini. Hanya sebuah tulisan yang slalu temani hari ku yang membosankan.
Mengapa Tuhan aku begitu berbeda, perlakuan, orang
terhadapku tidaklah benar tulus adanya. Aku pikir jika dirumah mereka tidak
begitu memperdulikanku, diluar pasti ada yg begitu mengkwatirkanku, praduga ku
ternyata salah, mereka tidak ada untukku dan aku tidaklah berarti baginya.
Jika
esok suatu saat nanti aku mati, biarkan tulisan ini terus menjadi saksi akan
keseharian yang membuat aku merasa sakit sendirian, kesepian, kerinduan,
Ibuku tidaklah jahat, dia perempuan yg paling aku hormati, dan aku sayangi. hanya saja ibu tidak sepereti ibu
mereka, atau mungkin aku yang tidak seperti anak lainnya, karna aku berbeda.
Aku telah berjanji pada
Tuhan untuk menjadi pribadi yang lebih baik, nyatanya aku masih ragu-ragu hanya
karna suatu hal,. Tuhan pasti menghukumku karna mempermainkan janjiku
padanya. Ampuni aku yang tak tau malu.
Mulai hari ini, aku hanya bicara seperlunya, aku sudah siap
orang akan membenciku, karna percuma aku bicara jika hal itu tidak ada artinya, aku
akan menjadi anak yg benar berbeda.