Senin, 06 April 2015

kamu pasti bisa

jika kamu hanya memikirkan seseorang yang sama sekali tidak memperdulikan kehadiran mu,lebih baik mencoba untuk belajar meninggalkan ingatan akan dirinya. mengaguminya terkadang menjadi penyemangat hidup ini, namun kamu harus menyadari jika hal itu terus di pertahankan justru akan membuat mu lemah, 

sesuatu yang disebut penyemangat sewaktu-waktu bisa menjadi bumerang penghalang menuju kesuksesan. Hidup bukan hanya soal perasaan, tapi hidup lebih kejam dari perasaan,jangan terlalu dramatis soal hati,kecintaan hanya membuatmu seperti pecundang yg tak mau bergerak, untuk maju

 .Bukankah sewaktu kecil kamu pernah bermimpi menjadi orang hebat, sosok kebanggan keluarga yang kamu cintai, lalu kenapa hanya karna seseorang yg begitu kamu sanjung sebagai penyemangat hidup menjadi lemah. 

kamu baru berada pada level percobaan belum memulai tapi kamu sudah mulai tidak bersemangat hanya karna penyemangat yang kamu agungkan itu meninggalkanmu dan menyakitimu. apa kamu melupakan keluargamu, sepantasnya kamu lebih memperdulikan perasaan mereka bila mana kamu berhasil menjadi seseorang yg berarti.

 ubahlah prinsip tentang penyemangat yg tadinya kamu posisikan untuk orang lain yg tidak ada ikatan persaudaraan darimu, tapi tanamkan benih semangat itu karna demi mereka Orang tua mu, dia yang membesarkanmu, merawatmu menuntunmu menjadi seseorang yg besar.

 jika suatu hari nanti kamu menjadi orang hebat kamu pasti akan mendapati pula pasangan yg hebat sepertimu, mencintaimu, dan keluargamu. darah muda memang sering bergejolak sesuka hatinya,disitu kamu ditantang untuk mampu menyikapinya secara selektif dan dewasa. 

Menjadi orang tua

Maa, kini tidur ku tak lagi nyenyak seperti dulu. Maa, kini ku sering terjaga di sepanjang malam ku. Maa, kini ku rasakan kepani...