Kamis, 15 Oktober 2015

sepenggal kisah masa lalu

"aku tidak berharap bisa mengulang waktu hanya untuk kembali bersamamu, bagiku semua yang sudah terjadi biarkan berlalu tak usah di ingat apalagi disimpan sebagai kenangan, bersikeras aku tegaskan pada hati ini namun seringkali aku teringat akan perbuatanmu"

Sudah hampir satu tahun hubungan ini berakhir, dan aku masih belum bisa melupakan perlakuannya. Selama itupun aku tak lagi rasa akan indahnya pengharapan sebuah cinta. Dalam hati ini masih satu lelaki yang pernah aku miliki mengisi bait hati ini. Pernah aku menyukai seorang senior di kampus dan berakhir dekat dengan teman sekelasku. Senior itu sampai hari ini masih aku kagumi diam-diam seperti waktu aku mengagumi cinta pertama ku disekolah. Aku menyukai kepribadiannya yang sangat mirip dengan cinta pertamaku. 

 Meski sempat aku menjalani kedekatan dengan teman sekelasku semua tak berasa , hanya sebatas ketertarikan layaknya pertemanan yang biasa. Namun kedekatan itu tidak boleh terlalu jauh, karna hati ini masih mengacaukan pikiran buruk akan lelaki. Bukan hanya masa lalu buatku takut, Akan tetapi kesiapan dan keseriusan yang tidak aku temui, aku tidak ingin hancur dengan perasaan sesaat.
Lelaki dewasa saja masih sulit untuk dipercaya apalagi lelaki beranjak dewasa.

Definisi ku tidak pernah benar namun selalu tepat, lelaki tak pernah tulus menyukai, dia menjadi suka karna ketertarikan fisik jarang sekali karna kepribadian, Ketertarikan itu hanya bertahan sesaat,akan bertahan bila mendapatkan kepuasannya. untuk kepuasan itu perempuan harus berkorban,. Sementara lelaki dia hanya kehilangan waktu namun dia mendapati kesempatan sehingga tak ada penyesalan.

Kecemburuan melihat orang berpasangan berduaan tidak membuat hati ku hancur bahkan cemburu, karna jauh sebelum mereka memulai menikmatinya aku lebih dulu sampai rasa hampa itu tidak berasa. Bagi ku cukup hanya satu lelaki yang pernah singgah di hatiku, lelaki yang aku cintai ketika aku menjalin hubungan pacaran. Dia lelaki yang pernah kecup keningku, tenangkan jiwa ini dalam dekapan hangatnya pelukannya, dan sentuhan jemari yang pernah hapuskan air mata dipipiku dengan kelembutan kasihnya. 

Satu tahun dua belas bulan tiga ratus tiga puluh enam malam ingatanku masih terpaku akan mantan kekasihku, bukan karna kenangan indah melainkan perlakuannya padaku. Menjadi traoma fisik yang membuatku takut . Walaupun aku tahu semua akan ada pembalasannya, aku berharap dia cukup menyesali tak perlu Tuhan menghukumnya. Aku bersyukur hari itu Tuhan menguatkan hati ku untuk memilih meninggalkannya, andai telat ku sadari mungkinku tlah hancur.

Beberapa bulan hubungan itu berakhir aku sempat dekat dengan seorang teman dan aku mengakui menyukainya namun tak pernah aku menyatakan cinta bahkan sayang , entah itu melalui sikap ataupun ucapan. aku pikir ini cukup seperti ini tanpa harus ada ikatan. Beberapa waktu tlah berlalu kabar tentang hubungan menjadi pembicaraan antara aku dan teman. mendengar cerita akan pernyataan bahwa ini pacaran, membuat ku gelisah dan takut awalnya. Aku tlah jauh dekat dengannya perlakuanku mengarah kepada lebih dari teman, aku pikir itu bayaran yang pantas untuknya karna dia begitu baik padaku.

Ku coba bertahan akan pengakuan itu berharap cinta menemukan hatiku untuk bertahan. namun keraguan masih bersamaku belum bisa lepaskan pilihanku. Kini aku mencari sesuatu yang jelas tidak buhram, menyangiku karna tindakan bukan ucapan, menjadikanku bahagian hidupnya bukan sekedar obsesi sesaat. karna tidak akan pernah ada ruang untuk menjamu hati yang sekedar singgah,


"sepenggal kisah masa lalu, 
mantan pacar yg masih membuatku sulit melupakan akan kenangan buruknya,
semua telah aku pertimbangkan , bukan aku yang egois mengingat hanya kenangan buruk
namun kenyataan yang indak tidak lah banyak kumiliki dibandingkan yg buruk,

semua kisah telah berlalu, 
meski hati tlah terkoyak olehnya namun aku dan dia masih bisa betegur sapa,
cinta tak pernah bis ditebak, namun kenangan akan selalu hadir apapun bentuknya,

terimakasih untuk kisah yang sempat aku jalani bersamamu,
pertemuan singkat dengan kisah yang panjang,
bahagia sesaat dan kepedihan yang mendalam,

hanya karna kita telah sama dewasa, semua yang sudah terjadi tak perlu dipersoalkan lagi,
karna masa lalu tidak untuk di bawa ke masa depan,
cukup jadi sepenggal kisah masa lalu"


Menjadi orang tua

Maa, kini tidur ku tak lagi nyenyak seperti dulu. Maa, kini ku sering terjaga di sepanjang malam ku. Maa, kini ku rasakan kepani...