Minggu, 22 November 2015

DIA BUKAN TEMANKU

Tidak ada yang tahu seberapa rapuhnya aku, hanya Tuhan yang melihat kekecewaanku. sengaja hari ini aku menunggu hujan turun, hanya untuk bersembunyi dalam hujan untuk menangisi kekecewaan. Tak ada satupun yang mengenaliku dan memahai keadaanku, tidak ada yang tahu sisi lemah dan rasa sakit ku.

Aku benci mereka, oh Tuhan rasanya ingin aku bicara buktikan pada dunia kalau akulah pemenang sejati hidup ini. Ini tidak adil untukku, hancurkanlah hidup mereka, aku benci dia Tuhan, bunuh dia, matikan orang-orang jahat itu, aku hampir mati menahan sakit ini.

Aku benci melihat dia tertawa, aku ingin dia ikut bersedih, agar aku tak kesepian. Tuhan peluklah jiwaku ini disaat aku merasa putus asa, aku tlah lumpuh akan kepercayaan, terapi manapun takkan sanggup kembalikan kepercayaan untuk bisa berdiri tegap lagi. 

Aku tidak percaya dia temanku, aku ingin menghancurkan hidup nya , apakah aku terlalu jahat?, cuma itu keinginanku. aku mau dia rasakan penderitaanku, sakit ini dan kesepianku. Akan ku bunuh tawa nya, sehingga tak lagi senyuman yang melukis diwajahnya. inginku koyakkan kelopak matanya agar air mata terus mengalir dipipinya, akan ku goreskan sembilu dihati nya dan menyayat hingga rasa perih yang tiada henti ikut dia rasakan. Kan ku taburkan setiap beling kaca disetiap injakan kakinya, agar tak lagi bisa berjalan mendekati hidupku. Perlahan kan kuhancurkan impian bahagia nya melalui mimpi buruk sehingga ketenangan tak lagi dia dapatkan. Hidup ini masih milikku, saat kamu mendekatiku hanya untuk menyakiti jangan menyesal karna aku lebih kejam dari yang kamu
pikir,

Menjadi orang tua

Maa, kini tidur ku tak lagi nyenyak seperti dulu. Maa, kini ku sering terjaga di sepanjang malam ku. Maa, kini ku rasakan kepani...