Rabu, 04 Maret 2015

Cepen : Perjalanan Part III

semua yang terjadi bahagian dari sandiwara, saat bencana itu datang aku senang dan berharapa benar-benar bencana besar, dengan begitu semua akan berakhir. Tapi sepertinya alam telah memohon lebih dulu dibandingkan aku. Kini aku masih disini seperti biasanya menunggu dan menunggu tanpa melakukan usaha sedikitpun, sekarang aku benar-benar terjebak ketika peluang itu datang aku mengabaikannya.

Sejujurnya aku butuh namun jika mendapatkannya  harus mengemis tidak akan aku lakukan, terlalu hina buatku meminta . Aku menyadari hidup itu emang keras, bahkan kita harus kuat saat seseorang menginjak kedudukan kita, sayangnya aku bukanlah orang yg suka menerima dan memelas, biar saja aku kehilangan kesempatan , tak ingin berhutang budi kepada siapapun didunia ini..

Hari berganti hari, tahun pun semakin dekat tak ingin melihat ku terlalu lama menikmati mentari dan dinginnya malam. Waktu slalu mengusik ku disaat tubuh ini benar-benar lelah , beban pikiran yg tak pernah ada solusi membuatku terus ketakutan dalam diam. Aku slalu berharap menemukan jalan untuk mengakhiri hidup namun kegagalan berat berpisah denganku. 

Ketika aku memejamkan mata ini, terlintas dibayanganku sebuah jawaban akan kerisauanku selama ini. ketika aku bangun semua berubah begitu sulit untuk dijalankan. Ketika aku bertannya pada Dia, dengan santai Dia menjawab tanyakan pada Tuhan, setiap kali aku bertanya bagaimana caranya, jawaban yg aku dapati " tanyakan pada TUHAN".


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menjadi orang tua

Maa, kini tidur ku tak lagi nyenyak seperti dulu. Maa, kini ku sering terjaga di sepanjang malam ku. Maa, kini ku rasakan kepani...