Senin, 10 November 2014

pengharapan seorang anak manusia


Sore ini hujan membasahi tubuhku namun ku mencari tempat untuk berteduh dari derasnya hujan yang mengguyur kota ini.hari demi hari telah ku lalui dengan sendiri tanpa siapa-siapa,..memulai semua dg kesendirian bukan suatu hal yg sulit lagi.Biasa karna terbiasa. Hidup boleh bilang kita gg bisa hidup tanpa orang lain itu benar,tapi kita bisa hidup tanpa harus merepotkan orang lain.

sedihku ,lukaku,tangisanku,..apa mereka pernah tau??? Tidak!!!,hanya aku dan Tuhan kala itu yg tau,..setiap detik aku meratapi kisah ku.sejujurnya aku ingin lengkap,maksudku,aku ingin punya sosok teman yg bisa dengarkan aku,lihat aku dan peduli padaku. ntahlah,sementara aku tak pernah peduli terhadap orang lain.

aku berjalan sendiri ditengah rinai-rinai hujan,hari pun menjelang senja.aku masih berjalan.aku berfikir jika esok atau nanti aku tak pernah tau kapan itu,jika Tuhan  memanggilku,apa yang harus aku lakukan,sementara dosaku begitu banyak ibadahku masih saja bolong mungkinkah sosok sepertiku mendapat posisi dihatinya,demi Allah hati kecilku selalu menangis

Jujur saat ini aku takut,jika aku tiba-tiba dipanggil dalam keadaan tidak siap,...aku hanya bisa menangis menyesali kesempatan ini,...
Entahlah , aku benar-benar belum siap, aku takut jika nanti aku tidak mampu menjalani kodratku sebagai seorang muslimah, ya Allah aku takut akan azab mu yang pedih. Setiap hari disela-sela keheningan aku selalu meratapi akan kesalahan ku, dua puluh tahun aku hidup dimuka bumi, sampai hari ini aku masih belum bisa menjadi hamba mu yang bertakwa.

#bersambung,...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menjadi orang tua

Maa, kini tidur ku tak lagi nyenyak seperti dulu. Maa, kini ku sering terjaga di sepanjang malam ku. Maa, kini ku rasakan kepani...