Kamis, 04 Desember 2014

Kebetulan yg tak mengenakan

ntah ini hanya sebuah kebetulan atau sudah dirancanakan Tuhan. Sore tadi aku hanya ingin mencari tanaman bunga mawar dipasar, ternyata bunganya sudah pada layu dan yang jenis mawar juga tidak ada. lalu aku memutuskan untuk duduk ditaman dekat pasar, rasa haus membuatku untuk memutar balik sihijau kearah tukang jual es teller durian. dengan kecepatan lumayan kencang akupun sampai ditempat tukang es, pasang wajah sesimpel mungkin diam dan cuek ngebut sambil ngrem dadakan.

 Tukang es hanya bisa diam liatin aku datang dengan gaya slengehan. spontan saja aku memesan tanpa harus milih-milih menunya . baru beberapa detik aku disana mataku resah bawaannya pengen  liatin setiap sudut yang ada ditempat itu hingga akhirnya mata ini berhenti pada satu titik. Titik dimana aku melihat sesok makhluk yang pernah singgah dihati ini .. ehe ya itu dia sang mantan lagi duduk sambil mesan es juga. langsung saja aku menyapanya dengan senyuman manis yang sudah lama terpendam ehee, setidaknya aku menghargai dia sebagai orang yang lebih tua.

Diapun mulai mengajak bicara seputar film yang baru-baru ini bakalan keluar, meskipun semua sudah berakhir setidaknya kami masih berteman walau tidak seakrab dulu. sekarang dia keliatan kurus dan tak terawat mungkin karna kelelahan atau bisa jadi ga ada yang meratiin dan ngurusin dia sebaik yang pernah aku lakuin . ah peduli apa aku dengan dia toh bukan milik aku lagi untuk apa diurusin. lama menunggu akhirnya es duriannya siap juga, aku langsung pergi ninggalin dia.

sebenernya aku ingin bicara tentang akhir kisah yang masih tertinggal, tapi sepertinya dia sudah tidak memperdulikan hal itu buat apa aku harus mengurusi perkara lama jika dia mengabaikan kenapa aku harus memikirkan.Dulu aku kenal dia juga berawal dari kebetulan yang selalu saja mempertemukan dan ketika semua telah berakhir kita juga masih dipertemukan dengan sesuatu yang disebut sebuah kebetulan. wajar menurut aku ketemu dia hari ini karna kita ketemu ditukang es durian dia menyukai durian dan satu-satunya tukang es durian dipasar cuma itu. abaikan saja mungkin ini hanya sebuah kebetulan yang mencoba menguji keyakinan hati.

dan akhirnya aku menemukan rasa dimana aku merasa biasa saja ketika bertemu dengannya, yah seperti seorang teman yang sudah lama tidak bertemu. secepat itukah aku melupakannya, kenapa tidak!!!, bukankah dialah yang mengajariku melupakan.  terkadang merasa malu sendirian mengenang kisah dimana aku begitu terobsesi dengannya sampai menangis hanya karna seorang lelaki, moment yang paling menjijikan itu ketika aku ngemis minta maaf kedia hanya perkara sepele yang sebenarnya letak kesalahan itu ga sepenuhnya aku, tapi karna sebuah kata cinta membuatku lemah dan selalu mengalah sampai akhirnya aku mulai jenuh dan sadar bahwa selama ini aku hanya mengejar cinta tapi objek yang dicintai sudah mulai menjauhiku.

 namun semua kisah yang pernah aku lalui tidak akan aku sesali ini hanyalah sebahagian kisah dunia yang tak seharusnya diperdulikan tapi dari semua hal ini membuatku untuk lebih selektif dalam hal urusan hati, tak ingin terlalu terobsesi dengan cinta dan aku harus memastikan siapa objek itu dan apakah dia benar memiliki misi yang sama dengan ku, jika tidak aku harus mampu mengendalikan diri ini sehingga tidak akan pernah terjadi lagi kisah menyebalkan dan senorak ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menjadi orang tua

Maa, kini tidur ku tak lagi nyenyak seperti dulu. Maa, kini ku sering terjaga di sepanjang malam ku. Maa, kini ku rasakan kepani...